Sjarah MDR

Prof. Dr. Ir. Ing. Iping Supriana, DEA, peneliti di Teknik Informatika ITB adalah penggagas dari produk DMR. Sebagai pimpinan Tim Riset Unggulan ITB tahun 2002/2003, pengembangan DMR dilakukan Prof. Iping bersama 3 peneliti lain, yaitu:

Dr. Ayu Purwarianti, S.T, M.TM. Arif Rahmat, S.TPeb Ruswono Aryan, S.T, M.T

Penelitian DMR ini awalnya merupakan sebuah riset bertemakan Optical Mark Recognition (OMR) versi digital dengan memanfaatkan pemindai dokumen yang berbiaya rendah untuk membaca Lembar Jawab Komputer (LJK). Tantangan utama dari sebuah LJK yang masuk ke pemindai dokumen adalah terjadinya distorsi geometrik baik berupa geseran, perputaran dan penskalaan yang kadang tak tampak oleh mata namun sangat mempengaruhi akurasi pembacaan.

Biaya operasional teknologi OMR juga terlalu tinggi, mulai dari harga alat pemindai ratusan juta rupiah, hingga biaya cetak LJK mencapai ribuan rupiah per lembar. Selain itu, bila terjadi kesalahan pengisian, maka proses pemindaian terhenti, LJK harus dicari lalu diperbaiki, setelah itu dipindai ulang. Dengan demikian, kecepatan maksimal pemindai OMR tidak dapat tercapai.

Dengan memaksimalkan kecepatan pemindai dokumen, paket DMR dengan harga 70% lebih murah daripada OMR memiliki kecepatan yang bersaing dengan OMR. Dengan toleransi terhadap kemiringan, pergeseran, penskalaan, berat jenis kertas dan warna atau hitam putihnya cetakan, biaya cetak LJK DMR juga dapat ditekan drastis 90 % lebih murah daripada LJK OMR.

Hasil DMR dapat diperoleh dalam waktu yang sangat singkat karena akurasi tinggi sistem DMR didukung oleh verifikasi visual yang dapat pula dioperasikan oleh lebih dari 1 operator melalui jaringan LAN. Form LJK DMR siap cetak maupun citra hasil pemeriksaan DMR juga dapat diunggah ke Internet untuk keperluan uji publik, bila diperlukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar sketsa wajah pangeran Diponegoro

Paguron GADJAH PUTIH MEGA PAKSI PUSAKA

Lirik Sholawat antudkhilan Robbil Jannah